Satu gambaran yang menarik mengenai Rasulullah saw. sebagaimana dijelaskan oleh seorang perempuan tua. Rasulullah saw. pernah singgah di rumahnya semasa dalam perjalanan hijrah ke Madinah bersama Saidina Abu Bakar As Siddiq. Kehadiran Rasulullah saw. menyebabkan kambingnya mengeluarkan susu yang banyak. Walaupun Rasulullah saw. dan sahabat dapat minum hingga kenyang tetapi masih banyak lagi baki yang tinggal. Apabila suaminya pulang dan merasa hairan , wanita tua itu menceritakan tentang rupa Nabi saw.
“ Rupa parasnya kacak, mukanya bercahaya, tingkah lakunya menyenangkan. Perutnyanya tidak memboyot, rambutnya kemas rapi, segak dan tampan. Matanya hitam dan besar, rambutnya panjang dan tebal.Suaranya jelas dan lehernya jinjang, matanya hitam bercahaya dan kelabu asli disudut matanya, bulu matanya lembut dan tipis, rambutnya hitam dan ikal.Diam , khusyuk dan ramah mesra, Cantik dan menawan dari jauh dan amat manis dan segak dari dekat. Manis ketika berkata-kata serta jelas kalimat-kalimatnya, tidak lebih dan tidak kurang dari yang perlu, percakapannya tetap.Ukuran badannya sederhana tidak rendah dan tidak terlalu tinggi , bagai setangkai ranting yang segar disunting dari sebatang pohon yang cantik, indah dipandang dan segak bentuknya.Sahabat-sahabatnya sangat setia dan selalu mengelilingnya, mendengar kata-katanya dengan diam dan patuh segera akan perintahnya. Mereka taat, suka kepadanya, tidak banyak cakap dan tidak pula menyembunyikannya.”
“ Rupa parasnya kacak, mukanya bercahaya, tingkah lakunya menyenangkan. Perutnyanya tidak memboyot, rambutnya kemas rapi, segak dan tampan. Matanya hitam dan besar, rambutnya panjang dan tebal.Suaranya jelas dan lehernya jinjang, matanya hitam bercahaya dan kelabu asli disudut matanya, bulu matanya lembut dan tipis, rambutnya hitam dan ikal.Diam , khusyuk dan ramah mesra, Cantik dan menawan dari jauh dan amat manis dan segak dari dekat. Manis ketika berkata-kata serta jelas kalimat-kalimatnya, tidak lebih dan tidak kurang dari yang perlu, percakapannya tetap.Ukuran badannya sederhana tidak rendah dan tidak terlalu tinggi , bagai setangkai ranting yang segar disunting dari sebatang pohon yang cantik, indah dipandang dan segak bentuknya.Sahabat-sahabatnya sangat setia dan selalu mengelilingnya, mendengar kata-katanya dengan diam dan patuh segera akan perintahnya. Mereka taat, suka kepadanya, tidak banyak cakap dan tidak pula menyembunyikannya.”
No comments:
Post a Comment